Minggu, 26 Desember 2010

Fenomena WAGs menggejala dan populer di jagat













Kali ini gue mau mengajak mixers membicarakan fenomena dari WAGs. Tapi sebelum membicarakan tentang WAGs tentunya tak terlepas dari seputar olah raga yang paling tenar di seluruh belahan dunia, pastinya mixer udah tau dong. apa lagi kalu bukan sepak bola. Yang juga pada saat ini permainan sepak bola digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. olah raga sepak bola selain untuk ajang kebugaran tubuh, juga memiliki nilai berita cukup tinggi, bukan hanya seputar pertandingan, selain itu juga membahas kehidupan personal pemain, terutama para pemain sebagai bintang lapangan olah raga tersebut. Nah.. dari situlah source lahirnya istilah WAGs dalam ranah sepak bola.

Untuk mixers yang gila bola, kalu gue kagak salah pada Piala Dunia di Germany, skuad Inggris datang ditemani para istri dan pacar pacar mereka. Rutinitas istri dan pacar players Inggris tersebut mendapat atention dan shott khusus dari pers Inggris, yang tenar  ganas dalam mengorek sisi personality para selebritas. Mixer sekalian Saat itulah muncul istilah WAGs, Pastinya loe bertanya tanya. apa sih itu WAGs??? WAGs itu singkatan atau akronim dari wives and girlfriends. Tujuan penyingkatan tak lain demi kesederhanaan pengucapan dan agar loe mudah mengingatnya. Gue coba cari dari master nya info, siapa lagi kalu bukan “pak de GOOGLE”, adalah Victoria Beckham, istri David Beckham, saat itu dia dikenal sebagai Queen of WAGs, ratunya pesepak bola. Anggota WAGs lain yang cukup terkenal Cheryl Tweedy dan Coleen. Eh.. kira kira siapa ya WAGs nya Indonesia?????.

Fenomena WAGs menggejala dan populer di jagat. Gua mencoba mencari bentuk kata tunggalnya dan akhirnya pun gue dapetin seperti ini, sebenernya sih WAGs merupakan kata benda jamak dan lambat laun WAG menjadi bentuk tunggalnya. Nahh.. kaitannya dengan bahasa, ada satu hal yang menjadi perdebatan yang mesti loe tahu dalam diskusi seputar penulisan WAGs ini. Ada dua bentuk yang bersaing, yakni WAGs dan WAG’s (dengan apostrof).

Baik The handbook of Style for Writers and Editors terbitan Oxford University maupun Modern Language Association Handbook for Writers yang diterbitkan The Modern Language Association of America menyatakan rumusan yang sama, yaitu akronim atau singkatan yang diakhiri dengan huruf besar bentuk jamaknya hanya ditambahkan dengan huruf ‘s’, tanpa apostrof (‘). Pun demikian dengan buku pedoman tata cara penulisan untuk bahasa Inggris-Amerika yang dipakai banyak koran di Amerika, The Chicago Manual of Style, memuat aturan yang sama. Misalnya CDs (compact discs), bukan CD’s, atau CEOs, bukan CEO’s.

Para mixer sekalian, lalu bagaimana bila kita mengutip sebuah sumber yang menulis WAG’s, Kalu menurut gua sih tentu kembali pada gaya penulisan masing masing aja. Yang jelas, saat ini gua ato pun loe-loe dapet acuan yang seknifikan tentang mana penulisan yang benar. Tapi kalu pun mixer yang lain ada pendapat sendiri ya serah loe daagghhh…!!! Tapi yang ingin gua garis bawahi, tidak semua jurnalis atau orang yang berbahasa Inggris paham tata cara penulisan yang benar dalam bahasa Inggris.


By : Briyan

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts