Rabu, 15 Desember 2010

"sisi lain" mix scholar

Dewasa ini, hampir di setiap tahun institusi pendidikan meluncurkan lulusan sarjana. Nah para mixers sekalian khususnya yang sudah lulus atau pun yang mau menghadapi tugas akhir, pastinya terlintas dibenak loe bukan, mengenai ‘nasib’??? melangkah dari pertanyaan yang sangat simple, tetapi cukup bisa membuat orang untuk memilih menyendiri merenungi kata ‘nasib’ dan juga menjadi sebuah pertanyaan besar di pikiran para mixer.

Oiy.. mau kemana loe setelah lulus? itu paling sering menjadi bahan pembicaraan di setiap mahasiswa. secara logika nih, pada umumnya menjawab “mau ke ruang perburuhan”!!! jangan salah loh wacana tersebut bahkan bisa menyudutkan sebagian besar mahasiswa, tenteunya sebagai mix a student (pelajar ) yang mempunyai beban morality lebih dari masyarakat yang awam tentang education (putus sekolah, tidak pelajar), khususnya bagi mahasiswa yang belum mendapatkan pekerjaan. Kadang mahasiswa  berambisi “gue harus bisa bekerja di perusahaan bonavit”. Jikalau mixer sekalian melihat dari problematika itu, apakah mahasiswa lulusan harus bekerja di suatu lembaga atau perusahaan yang sesuai dibidangnya/jurusanya ketika kuliah? 
Sejatinya mahasiswa sih emang harus mendapatkan pekerjaan yang layak. Harapan yang diharuskan mereka kemungkinan besar tidak ingin kedudukanya ditempatkan seperti mereka - mereka yang tidak mendapatkan peluang kuliah. Lantas dimanakah ruang pekerjaan bagi mereka yang kuliah di berbagi perguruan tinggi??? Pertanyaan ini sederhana bagi mixs a student, tetapi sulit dijawabanya, coba deh mixs a student merenung sejenak, pakah mahasiswa lulusan semisal desain grafis, hanya bekerja di perusahaan yang bergelut di desain grafis doang??? Bila statement tersebut dibenarkan, maka benar juga dong sebuah statement di atas , Mau ke ruang perburuhan! Kelak akan dipaksa dan terpaksa dikuras tenaga dan pikiran, sementara para owner (atasan) perusahaan bersantai santai ria, dalam kerja keras karyawanya suatu sistem kapitalistik-. Konsep buruh sekarang ini berbeda dengan konsep buruh pada abad XIX. Ga percaya??? Serah loe daghhhhhh…..!!!  J

Satu gebukan bagi loe loe mix a student sebelum memasuki dunia yang nyata, suatu pembaruan dunia kelas sosial antara borjuis dan proletar. Dari pengalaman yang gue dapeet nih, sering mix a student melontarkan uneg unegnya, Kerjanya di mana kalau sudah lulus? Ya secara gue tidak membombardir dengan jawaban jawaban gue secara gamblang pertanyaan semacam itu. Menurut gue sendiri pertanyaan semacam itu adalah bagian moral sebagai mix a student (mahasiswa).
Ya kemungkinan, pertanyaan semacam itu sering diabaikan ya oleh sebagian mixs a student sekalian. Kemungkinan juga ada sebabnya x ya, Pertama, gue coba telaah kondisi ekonomi mahasiswa. Kedua, sikap atau budaya mahasiswa. Sudah sering kok kita dengar, bahwa mixs a student (mahasiswa) saat sekarang ini nihhh… didominasi oelh dampak dari kebijakan pemerintah yang mengikuti arus ekonomi liberal (neo-liberalime)- Mungkin juga termasuk loe yang merasa bangga punya mobil untuk datang ke kampus padahal jarak antara rumah ke kampus 0,5Km. Dan, menelaah lebih lanjut pada budaya mahasiswa saat ini, berkembangnya ‘penyakit’ mahasiswa, ada berapa mahasiswa yang berpesta pora (dugem) saat malam hari, dengan mahasiswa yang membaca buku atau pun berdiskusi??? Ya kaga??  mereka sih bilangnya anak guuuaulll mennn!!!   Hmmmm….cckkkckkk!!!! 
 
 By: Briyan

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts