Kamis, 30 Desember 2010

Sekilas info reggae, Jamaika

1968 banyak menyebut sebagai tahun lahirnya suatu aliran miusic yang cukup fenomenal yakni reggae miusic. Realnya kagak ada peristiwa khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, terkecuali transisi selera miusic dari pada penikmat miusic Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer juga di kalangan muda pada awal hingga kira kira akhir tahun 1960-an, pada irama miusic baru yang bertempo lebih slowly : reggae. Boleh jadi frenetic dan tempo cepat seperti Ska dan Rocksteady kurang signifikan dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika.

Bagi mixer yang fanatic akan miusic reggae perlu tau juga kalo kata “reggae” asal muasalkan dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” yang berarti (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan miusic ska atau reggae). R&B diduga sebagai pengaruh dari irama reggae , R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan miusic rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang tajir dengan irama irama Afrika. Irama miusic yang beranggapan menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk reading miusical R&B yang telah berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Banyaknya eksplorasi dari aliran musisi Ska, salah satunya cara mengocok guitar secara dibalik istilahnya (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan kompleks nya. ketukan drum multi-ritmik.

Dari segi teknik, yang banyak ditirukan oleh musisi reggae yaitu tekniknya dari pada para musisi Ska dan Rocsteady,. Bedanya tempo miusicnya jauh lebih lambat dengan dentum yang paling khas dan yang paling ditonjolkan adalah bas dan rhythm guitarnya. Bentuk dari vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), pengaruh lainya yaitu irama tetabuhan, kemisteri nyanyian dari Rastafari. Tempo miusic yang lebih slowly, penyampaian pesan melalui lirik lagu yang saling keterkaitanya  dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Pada Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan pesatnya melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Film The Harder They Come (1973) di tuding menjadi pendongkrak popularitas reggae di Amerika Serikat dan dimainkannya irama reggae oleh para pemiusic kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40.Reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, seperti varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan lain sebagainya.

mixers sekalian kali ini kita akan ngupas sdikit tentang Jamaika
Eratnya keterkaitan miusical reggae dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Waktu ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika merupakan sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan meletusnya perdagangan gula dunia.

Kerja berat dan penindasan, budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mengisahkan kehidupan di Afrika dengan lagu (chant) dan suara (drumming) sangat sederhana. Hubugan dengan para majikan yang berasal dari Eropa pun menjadikan produk bertukarnya budaya yang pada akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika.


 By: Briyan

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts